Worldbuilding dalam Novel Remaja

Artikel ini pertama kali dipublikasikan di Instagram semestakatarsis sebagai infografik.

Kamu sedang menulis novel remaja? Bingung dengan penulisan latarnya? Dalam artikel ini, saya mencoba menjelaskan beberapa unsur penting yang perlu diperhatikan ketika menciptakan latar atau dunia dalam novel remaja. Saya harap artikel ini dapat membantu para penulis novel remaja merancang latar berikut kondisi sosial budayanya dengan logis, menyeluruh, dan terarah.


Apa itu worldbuilding? Secara sederhana, worldbuilding adalah bagian dari proses menulis di mana kita menciptakan dunia yang akan menjadi latar kehidupan cerita kita.

Apa saja yang ada dalam worldbuilding? Worldbuilding dapat mencakup kondisi geografis, sosial, budaya, dan politik; dan suasana atau atmosfer cerita. Dalam proses penciptaan dunia ini, kita menentukan hal-hal yang akan menempatkan cerita kita dalam situasi dan kondisi yang konsisten. Dengan begitu, cerita kita akan lebih terstruktur dan terarah. Misalnya, ketika kita sudah menentukan dunia yang realistis dan berlatar di Indonesia, kita tidak akan memunculkan elemen fantasi atau membuat tokoh-tokoh kita jalan-jalan di Sydney, Australia tanpa alasan yang jelas.

Ada worldbuilding dalam novel remaja? Tentu saja! Worldbuilding tidak terbatas untuk novel fantasi. Novel remaja yang umumnya merupakan realistic fiction pun membutuhkannya. Bagaimanapun, kita perlu menentukan di mana tokoh-tokoh remaja kita tinggal dan seperti apa gaya hidup mereka, kan?

Nah, dalam artikel ini, ada tiga unsur penting worldbuilding dalam novel remaja yang akan dibahas. Unsur-unsur ini dapat diterapkan untuk genre apa saja, baik kontemporer maupun fantasi.

1. Dunia

Dunia, sesuai namanya, adalah tempat di mana kehidupan dalam cerita kita terjadi. Ini adalah skala terbesar worldbuilding yang bisa direkayasa total seperti dalam novel fantasi, atau diadopsi dari segala sesuatu yang ada di sekitar kita seperti dalam novel kontemporer (realistic fiction).

Beberapa elemen yang ditentukan dalam merancang sebuah dunia: negara, provinsi, kota, desa, lingkungan tempat tinggal (perumahan, perkampungan, dsb).

Mengapa elemen-elemen tersebut perlu ditentukan? Sebab, setiap pilihan akan memengaruhi aspek-aspek penting dalam kehidupan tokoh kita, seperti: bahasa yang digunakan, pola pikir, gaya hidup, dan konflik-konflik yang dialami para tokoh.

Tokoh yang tinggal di daerah urban (kota), yang multilingual, berpola pikir modern, dan bergaya hidup glamor berbeda dengan tokoh yang tinggal di daerah rural (desa), yang monolingual atau bilingual, berpola pikir konvensional, dan bergaya hidup sederhana.

Masalah-masalah (konflik) yang mereka hadapi pun berbeda. Misal, tokoh yang tinggal di kota bimbang memilih universitas tetapi mendapat dukungan dari keluarga dan sekolah, sedangkan tokoh yang tinggal di desa masih terjebak dalam pilihan untuk kuliah atau bekerja membantu keluarga.

Tongkrongan mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman pun berbeda. Di kota, ada banyak kafe dan restoran yang bisa dikunjungi. Di desa, fasilitas hiburan masih terbatas. Begitu pula moda transportasi, gaya busana, dan sebagainya.

Tentukan realitas dunia seperti apa yang dibutuhkan ceritamu. Kembangkan setiap elemennya hingga menjadi satu kesatuan dunia yang khas dan padu.

2. Sekolah

Sekolah adalah bagian yang penting dalam worldbuilding novel remaja, sebagaimana sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan remaja di dunia nyata. Remaja umumnya menjalani wajib belajar selama beberapa tahun, dan itu membuat mereka menghabiskan banyak waktu di sekolah. Tidak hanya untuk belajar, tetapi juga menemukan pelajaran-pelajaran hidup di luar dunia akademis dari dinamika pertemanan, percintaan, bahkan permusuhan yang mereka alami.

Oleh karena itu, sekolah menjadi latar yang sebaiknya dikembangkan dengan serius, terutama bila sebagian besar adegan dalam cerita terjadi di sekolah.

Dengan menerapkan prinsip penciptaan dunia, yaitu rekayasa total atau adopsi dari kehidupan nyata, sebuah sekolah dapat dirancang sepenuhnya fiktif, modifikasi dari sekolah di dunia nyata, atau meminjam sekolah yang benar-benar ada di dunia nyata.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah sekolah sebagai bagian dari worldbuilding novel remaja.

1. Tipe sekolah

Ada dua tipe utama sekolah: negeri (diselenggarakan pemerintah) dan swasta (diselenggarakan non-pemerintah).

2. Kurikulum

Di Indonesia, ada kurikulum nasional, nasional plus, dan internasional.

3. Peraturan dan Fasilitas

Sebuah sekolah dapat memiliki peraturan dan fasilitas yang berbeda dengan sekolah lain. Kita bisa merekayasa peraturan dan fasilitas sekolah agar sesuai dengan kebutuhan cerita. Namun, pastikan peraturan dan fasilitas tersebut tetap logis (tidak perlu menyerupai apa yang ada di dunia nyata, tetapi memiliki sebab dan akibat yang jelas). Sebagai contoh, bila sekolah memiliki peraturan memisahkan kegiatan belajar siswa laki-laki dan perempuan, peraturan tersebut haruslah tercipta karena alasan yang jelas, misal untuk menerapkan hukum agama tertentu.

4. Gedung

Tentunya sebuah sekolah memiliki gedung, baik sebagai tempat kegiatan belajar mengajar maupun pusat administrasi. Setiap sekolah dapat memiliki desain dan gaya arsitektur gedung yang berbeda-beda. Buat moodboard, denah, atau bahkan sketsa untuk mempertajam imajinasimu dan memastikan desain sekolahmu jelas dan konsisten.

5. Seragam

Setiap sekolah juga bisa memiliki model, komponen, dan warna seragam yang bervariasi. Di Jepang, ada model seragam blazer, gakuran, dan sailor yang pemakaiannya disesuaikan perubahan musim. Di Indonesia, seragam dengan warna dan motif tertentu dipakai pada hari-hari tertentu. Atau, sekolah juga bisa tidak menerapkan pemakaian seragam seperti di sekolah-sekolah Amerika.

Kreasikan sekolahmu sesuai dengan kepentingan cerita dan preferensi estetika yang kamu inginkan. Namun, ingat untuk tetap logis. Jangan buat tokohmu yang tinggal di negara tropis mengenakan seragam yang tebal. Kasihan, nanti kepanasan.

3. Tempat Tinggal

Tempat tokoh kita menghabiskan waktu di luar sekolah dan beristirahat juga perlu ditentukan. Kita dapat membuat mereka tinggal sendirian di indekos atau apartemen, tinggal bersama keluarga inti di rumah, menumpang di tempat tinggal orang lain, atau berpindah-pindah karena suatu alasan.

Setiap tempat tinggal memiliki lingkungan yang khas. Lokasi dan tipe hunian dapat memengaruhi hubungan dengan tetangga. Parenting style orang tua dan kebiasaan-kebiasaan rekan serumah (baik saudara maupun orang lain) bisa menentukan apakah tokoh kita tinggal di lingkungan tempat tinggal yang harmonis atau kompleks.

Latar belakang atau sejarah tempat tinggal tokoh kita juga dapat menghadirkan suasana tertentu. Misal, ia tinggal di rumah peninggalan kakek-nenek buyut yang kuno. Atau, ia berpindah-pindah menggunakan mobil atau karavan yang dibeli dengan uang tabungan.

Karakteristik tempat tinggal tokoh dapat disesuaikan dengan unsur-unsur worldbuilding lain yang telah dijelaskan sebelumnya. Misal, tokoh yang bersekolah di sebuah SMA elite di kota tinggal sendirian di apartemen karena ia memiliki masalah dengan keluarganya.


Ternyata, worldbuilding dalam novel remaja cukup kompleks, ya?

Sama seperti genre lain, novel remaja pun perlu disusun dengan rancangan yang matang, baik dalam hal worldbuilding, karakterisasi, maupun plotting. Hanya karena novel remaja kerap dicap ringan dan picisan, bukan berarti ia bisa ditulis asal-asalan. Toh, karakter remaja berikut kehidupan yang ditinggalinya sangatlah kompleks. Lagi pula, semakin menyeluruh dunia yang kita ciptakan, semakin terasa hidup dan realistis cerita yang kita tulis, bukan?


Referensi:

“WHY YOUR CONTEMPORARY FICTION NEEDS WORLDBUILDING TOO” by Lucia Tang, https://www.almostanauthor.com/why-your-contemporary-fiction-needs-worldbuilding-too/

“How to Write a Believable World: A Guide to Worldbuilding” by MasterClass, https://www.masterclass.com/articles/how-to-write-a-believable-world#what-is-worldbuilding

“Sekolahmu Termasuk Yang Mana? Yuk Kenali Jenis-Jenis Sekolah di Indonesia!” by Ruangguru writer, https://www.ruangguru.com/sekolahmu-termasuk-yang-mana-yuk-kenali-jenis-jenis-sekolah-di-indonesia

One thought on “Worldbuilding dalam Novel Remaja

  1. Sukaaaa banget sama tulisan Kak Ray, dari Planet Luna sampe ahirnya ngikutin kesini, terimakasih untuk informasi yang sangan insightfull ini, Kak. Semangat berkarya!

    Like

Leave a comment